Desa Koja Doi, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Contact Ussanggar biasanya menampilkan suguhan yang disesuaikan dengan permintaan pengunjung. disini ada dua sanggar yakni sanggar La Malino (tenang/damai) dan Sanggar Monianse (kasih sayang). para penari terdiri dari laki-laki dan perempuan.namun untuk tari balumpa, saridhe dan kadhandio biasa di tampilkan oleh perempuan dengan jumlah 6 sampai 8 penari. sedangkan penari laki-laki lebih pada tari kreasi atau pencat silat.
Jembatan Batu menjadi daya tarik yang unik bagi Koja Doi. Jembatan sepanjang 680 meter ini menghubungkan Dusun Kojagete di daratan sebelah utara dan Dusun Koja Doi di sebelah selatannya. Jembatan ini terbuat dari campuran batu dan karang yang dibangun oleh TNI AD pada tahun 1979. Dalam perjalanan waktu, warga bergotong royong secara swadaya menimbun jembatan batu ini.
Koja Doi terkenal dengan keunikan bukit batu purbanya. Dimana Bebatuan hitam berukuran besar ini bertumpuk membentuk bukit batu setinggi 50 meter dan seluas 700 m² berbentuk bulat telur.Dari puncak bukit, keindahan Koja Doi dan lautannya terlihat jelas, menjadikan bukit batu instagramable karena keunikannya.
Desa Koja Doi merupakan salah satu desa yang berada dalam gugusan pulau di kawasan Taman Wisata Alam Laut (TWAL) Teluk Maumere, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Sebagai salah satu desa yang berada dalam wilayah kepulauan Koja Doi hanya bisa dijangkau dengan menggunakan transportasi laut salah satunya dengan menggunakan perahu motor cepat dengan jarak tempuh sekitar 35 menit. Desa Koja Doi terdiri dari 3 dusun yakni Dusun 1 Koja Doi, Dusun 2 Koja Besar dan Dusun 3 Margajong. Pada tahun 2019 lalu desa ini masuk dalam 17 besar desa wisata dalam kategori Indonesian Sustainable Torurism Award (ISTA) dari kementerian Pariwisata.
Learn More081-236-293-322